Skip to main content

Jurnal Fasilkom Semester 6: Konteks


Halo lagi,

Ketemu lagi di blog semesteran ini. Kali ini aku mau ceritain gimana sih aku menjalani semester 6 di Fasilkom UI. Kondisinya masih pandemi, jadi kegiatan perkuliahan masih full online. Pada semester ini, kalian akan ketemu dengan satu-satunya matkul di Fasilkom yang kuambil di tiga semester. Sebelum-sebelumnya kegiatanku selalu sibuk yah :|

  1. Semester 3 ngambil 22 sks + 3 organisasi + asdos
  2. Semester 4 ngambil 22 sks + PIC compfest + asdos
  3. Semester 5 ngambil 17 sks + part-time Bareksa + asdos

Waduh semester 6 sibuk apa aja nih? -_-, semester 6 ini aku:

  • gak ngambil sks banyak (dibawah 20)
  • gak part-time/full-time
  • gak ikut kepanitiaan lagi, apalagi jadi ketuanya
  • gak ikut kegiatan external
"Wah Galang mau santai?" tujuannya begitu :( Pingin sekali-sekali ngerasain gabut jadi aku menghindari hal-hal yang potensi sibuk, aku bahkan resign dari part-timeku karena ingin fokus akademis.  Sayangnya sepertinya aku magnet kesibukan, berasa gak tenang aja kalau ada waktu gabut.

Basdat top 3 matkul favoritku (selain Anum dan AP). Basdat ini telah banyak membantu untuk berpikir seperti database designer yang sangat membantu dalam kegiatan part-time ku sebagai back-end engineer karena merangkap sebagai database schema designer. Dari sini aku berminat dan daftar jadi asdos basdat karena ingin sharing pengetahuanku kepada mahasiswa mengenai serunya basdat. jumlah kegiatan +1

Kalau ngomongin RISTEK, aku saat 2019 pernah jadi junior member ristek DS. Tahun 2020, aku actually daftar ristek mobdev tapi ditolak :"(.  Pada suatu pagi yang cerah di bulan Januari aku di chat abang Jofil calon president RISTEK 2021 untuk jadi salah satu director di RISTEK.  Kalau orang lain yang nawarin, pasti kutolak karena ingin santai >:(. Namun, aku tahu Jofil ini memiliki visi yang besar sehingga ngerasa bakal miss out on something big kalau aku engga join. Kadilah aku Director of Data Science RISTEK 2021. Kegiatan +1 lagi.

Jumlah sks normal anak fasilkom itu sekitar 17-18. Karena aku berencana untuk lulus 4 tahun, aku sudah bisa ngambil sks lebih kecil karena sebelum-sebelumnya rajin ambil sks lebih. Rencana awalku hanya ngambil 16 sks, intinya semua matkul wajib semester 6. Tapi, ada satu matkul yang sangat menarik perhatian yang rasanya sayang dilewati: persamaan differensial. Dari tahun kedua aku dah pingin banget ngambil matkul ini. Karena ini hanya ditawarkan di semester genap, kalau gak ngambil sekarang kayanya gabakal bisa kuambil (gamungkin bat sem 8), jadi aku putuskan untuk ambil matkul ini sehingga aku kuliah 19 sks. Ini diatas rata-rata sks yang diambil anak fasilkom. oof

Di minggu terakhir sebelum perkuliahan dimulai, ada anak 2019 yang nanya-nanya tentang matkul AP. Aku bantu jawab-jawab lalu tiba-tiba inget serunya matkul paling pain sekaligus paling luv, Advanced Programming, matkul favoritku  no 1. AP ini mengajarkan skill-skill sangat practical yang mengubah gayaku ngoding. Ilmunya langsung bisa dipraktekkan di kantor untuk membuat kode yang extensible dan scalable. Terlalu banyak jasanya AP ini sehingga mentrigger aku untuk daftar asdos AP walaupun sudah diterima basdat. Syukurnya aku diterima. Dan... kegiatan + 1

Grand total, aku ngambil 19 sks, director RISTEK, dan dua asdos untuk pertama kalinya. Loh, kok malah lebih sibuk? 

Setidaknya... aku sibuk dengan hal-hal yang ku enjoy. Ngasdos dua matkul dari top 3 matkulku tentunya bakal seru. Jadi director RISTEK pasti asik. Ngambil 19 sks gaapalah, selama matkulnya seru-seru.

Yah begitulah hidup memang tidak bisa diprediksi. Untuk blogpost semester 6 ini hanya ada satu bagian karena kontennya cukup dikit. Aku gak nulis tentang RISTEK karena sekarang masih menjabat, nanti bakal di rapel di semester 7. Kontennya sebagai berikut:

  1. Kerja Praktik (KP)
  2. Desain dan Analisis Algoritma (DAA)
  3. Sains Data (Sadat)
  4. Persamaan Differensial (Persdiff)
  5. Proyek Perangkat Lunak (PPL)
  6. Ngasdos AP
  7. Ngasdos Basdat
  8. Penutup
Harusnya cukup ringkas. Selamat membaca

Kerja Praktik (KP)

Ketika dapat laporan KP

KP ini intinya matkul magang. Sistem KP ini unik dibandingkan matkul-matkul lain. Pada KP, kita melakukan magang dulu di sebuah perushaaan, baru mengambil matkul KP semester depannya untuk melaporkan kegiatan magang yang telah kita lakukan.

Kebetulan karena Desember 2020 - Februari 2021 aku masih part-time di Bareksa, aku menggunakan kesempatan emas ini untuk ngambil matkul KP. Kalau kamu pakai magangmu buat KP, ada beberapa hal tambahan yang perlu dilakukan:

  • Buat Kerangka Acuan Kerja Praktik (KAKP): Merincikan kegiatan yang akan dilakukan saat magang.
  • Membuat Daily Log: Merincikan kegiatan apa yang dilakukan setiap hari selama magang.

Kedua hal ini cukup ringan asal inget buatnya. Aku selalu rajin update daily log setiap hari sehingga gak numpuk, jadinya gaada beban tambahan. Selain itu, kegiatan magang di Bareksa berjalan seperti biasa tanpa adanya perubahan apa-apa.

Matkul KP memiliki bobot penilaian:

  • Penilaian dari Penyelia: 50%
  • Laporan KP: 35%
  • Presentasi: 10%
  • Partisipasi: 5%
Penyelia itu Bahasa Indonesia dari "supervisor". Jadi di akhir magang, Penyelia (dari Bareksa) diminta mengisi form penilaian oleh fakultas mengenai performa magangku. Penyelia lalu langsung mengirimkan formnya ke email dosen. Menurutku ini bagian nilai yang mayan gampang sih, aku dah kerja disini 9 bulan masa iya gadapet nilai bagus >_>

Nilai KP: Seberapa dekat anda dengan mentor/penyelia/supervisor

Saat sudah masuk perkuliahan, KP ini ada sesi kelas. Namun, selama satu semester hanya ada 4 sesi kelas, termasuk kelas perdana. Itupun satu sesi kelas hanya presentasi KP ke peserta KP lain. Ini mungkin karena jumlah peserta KP hanya kurang dari 10 orang. Either way, aku bisa lupain KP untuk sekitar setengah semester sampai harus buat presentasi. Karena kelasnya dikit, bobot partisipasi suatu kelas jadi tinggi. Nilai partisipasi dihitung dari jumlah kehadiran di kelas. Jadi lumayan nendang kalau skip 1 kelas.

Sekitar sebulan setelah presentasi, deadline laporan KP mulai bermunculan. Jadi KP ini kami diminta membuat semacam laporan dengan format skripsi yang nantinya akan dimasukkan ke perpustakaan Fasilkom UI. Sebenernya laporan ini bisa dikerjakan dari saat KP, namun karena aku bodo baru kukerjain dua minggu sebelum deadline. Deadline laporan ini bertahap, jadi ada deadline bab 1, deadline bab 2, dan seterusnya. Aku selalu ngerjain deket-deket deadline karena ngurusin matkul lain. Secara keseluruhan, laporanku rampung dengan baik.

Kalau menurutku matkul KP ini oke banget kalau dapat magang di perusahaan yang suportif. Namun kadang aku ngerasa skema penilaian KP ini fokus menilai di hal-hal yang salah. Dalam magang software engineer kita kan berurusan dengan product, dan pada penilaian KP ini deliverables selama magang memiliki bobot yang sangat kecil (hampir gaada). Malahan yang dinilai hal-hal seperti: kemampuan komunikasi, leadership, dan antusiasme dalam menjalani magang. Padahal selama KP aku banyak banget punya kontribusi ke perusahaan dan tidak ada kesempatan untuk highlight pekerjaan ini.

Rating 7/10: Aku lumayan suka nulis laporan KP dan daily log. Aku juga jadi dapat insight baru dari presentasi KP temen-temen. Sayangnya cuman di rubrik penilaian aja.
Effort 2/10: Ini cuma pas kuliahnya aja ya. Kuliahnya lumayan santai. Cuma 4 pertemuan dan isinya cuma presentasi. Laporan KP cukup mudah dibuat dan bisa di speedrun kalau dibutuhkan.

Desain dan Analisis Algoritma (DAA)

Satu-satunya matkul yang kuambil tiga kali


Histori ngambil matkul ini:
  1. Pertama ngambil saat semester 4  oleh Pak Yugo. Kelasnya pakai bahasa Inggris. Dateng 1 kelas, nanya-nanya tentang group project, trus drop karena sks kebanyakan.
  2. Lanjut ngambil lagi saat semester 5 oleh Bu Arlisa.  Datang satu kelas, jawab-jawab pertanyaan ibunya, lalu drop karena ingin kuliah santai

Third times the charm! kali ini mata kuliahnya tidak ku drop. Dosen DAA ketigaku kali ini Pak Raja. Menghindari potensi dendam dari kedua dosen di atas (hehehe)

Pada mata kuliah SDA (Semester 3) kita belajar cara menjawab permasalahan dengan algoritma. Pada DAA, kita mempelajari cara analisis dan optimasi yang lebih presisi dari algo-algo tersebut. Jika pada SDA tantangannya adalah optimasi algo O(N^2) jadi O(N lg N), pada DAA tantangannya adalah optimasi algo O(2 N) jadi O(1.5 N). 

Yang dipelajari di matkul ini algonya termasuk algo-algo yang klasik. Materinya meliputi sorting, searching, greedy, DP, dan NP-completeness. Kelasnya diadakan sekali seminggu lewat zoom. Aku memang suka analisis algoritma, jadi materinya lumayan menarik. Aku baru tahu bentuk-bentuk kompleksitas lain seperti big-Omega, big-Theta, dan little-Oh yang menurutku berguna banget kalau mau propose algoritma baru. 


Total ada 3 PR. PRnya memiliki format pilihan ganda dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Selain itu, ada tugas paper. Pada tugas paper ini kami diminta untuk menulis tentang sebuah algoritma yang relatif baru dan menambahkan sebuah kontribusi. Ini pertama kalinya aku mendapat tugas riset serius (MPPI gak dihitung). Untuk mencari topik, aku masukkin beberapa keyword-keyword di google scholar secara terus-menerus sehingga menemukan topik yang menarik:

Long Dyck Reachability

Aku berasa ini calling-ku. Aku langsung meyakinkan Adrian temen kelompokku dan untungnya dia setuju. Intinya sih topik ini membahas cara menyelesaikan permasalahan reachability pada graf khusus yang dinamakan Dyck graph. Pada pengerjaannya, kami lumayan banyak prokrastinasi sehingga pada hari H deadline masih banyak bolong-bolongnya. Ini pertama kalinya aku deadliner pada suatu tugas. Kami menyelesaikan tugasnya sangat dekat dengan jam deadline (00.00 malam) dan baru mulai membuat videonya setelah deadline hingga jam 4 subuh. Selama pengerjaan ini aku lumayan stress dan jadinya banyak banget hal yang bisa di improve dari kerjaannya. Tapi yasudahlah, ternyata ini yang dirasain anak pacil lain secara reguler...

Poin paling penting adalah aku bisa nakut-nakutin mahasiswa tingkat bawah kalau "DAA tuh saking susahnya, Galang aja ngambil 3 kali :(".  Overall DAA lumayan menarik kalau suka algo. Beberapa tekniknya berguna kalau mau buat algoritma yang baru. 

Rating 8/10: Materinya lumayan menarik dan berguna. Mungkin yang disayangkan itu bahasannya algo-algo klasik (over 20 tahun yang lalu)
Effort 6/10: PRnya lumayan sulit dan ada tugas paper. Tugas paper tantangannya harus memahami algoritma modern, namun tetap seru.

Sains Data (Sadat)


Setiap ada "silhouette score"

Sains Data (Data Science) adalah matkul yang mempelajari data science. Secara keseluruhan mata kuliah ini belajar ilmu DS umum dari data preprocessing, data analysis, modelling, hingga imbalanced dataset. 

Mata kuliah ini ada sesi kelas setiap hari kamis, dan sesi lab mingguan setiap hari jumat. Secara keseluruhan, labnya mudah diikuti karena instruksinya jelas. Untuk kelasnya sendiri, aku sejak day 1 menyadari bahwa sebagian besar ilmunya sudah kuketahui sebelumnya karena pengalaman belajar DS. Jadi yang kulakukan setiap minggu itu baca slidenya dan jika sudah mengerti maka aku skip kelas. Kelas DS tidak ada nilai absensi jadi ini didukung lebih jauh. 

Matkul ini ada group project. Pada group project ini kami diminta memilih salah satu topik yang tersedia. Kelompokku memilih LoL karena paling familiar. Gaada yang seru di grup projectnya sih. Lanjutt

Secara keseluruhan, dari 1 semester aku hanya datang kelas empat kali: pertemuan perdana, materi SVM, pembahasan PR, dan presentasi group project. Meski demikian, aku dapat apresiasi dari dosen karena "aktif di kelas" dan didaftarkan untuk workshop data science internasional. Quality > Quantity i guess...

Catatan: Mulai tahun 2020, mata kuliah Sistem Cerdas (semester 5) dan Data Sains dilebur menjadi satu matkul, Kecerdasan Artificial dan Data Sains Dasar (KASDD).

Rating 6/10: Materinya lumayan berguna dan tugas kelompoknya lumayan bermanfaat. Namun aku pribadi merasa kuliahnya terlalu gabut.. Mungkin karena sudah banyak pengalaman DS.
Effort 2/10: Labnya mudah diikuti, kelas sering skip, dan TK tercarry

Persamaan Differensial (Persdiff)

Potret semua peserta kuliah Persdiff

Persamaan Diffensial adalah salah satu dari sedikit matkul pure math yang tersedia di Pacil. Aku sebenernya ingin mengambilnya tahun lalu tetapi nabrak dengan anum, sehingga kuambil tahun ini. Motivasi utama ngambil matkul ini karena suka math, motivasi keduanya karena sering baca paper ML yang ada beberapa persamaan differensialnya. Pada mulanya, hanya ada 1 pendaftar pada matkul ini, aku. Aku sampai mengirimkan email ke dosennya untuk nanya apakah ada kemungkinan matkulnya di cancel. Jawabannya bikin terharu:

"Matkul akan tetap jalan tanpa jumlah minimal pendaftar" :")

Aku share ini di grup anak 2019. Hocky, anak terambis 2019, berminat daftar juga matkulnya. Ketika kelas dimulai, total ada 2 peserta matkul ini yaitu Aku dan Hocky. Di mulailah pertarungan terhebat masa ini.


Perkuliahan persdiff ini sangat seru. Ini kelas pertama semenjak pandemi yang aku fokus penuh di kelas.  Perkuliahan diadakan seminggu sekali. Setiap perkuliahan, kami belajar materi yang baru sehingga aku selalu merhatiin di kelas. Mungkin karena orangnya OP-OP jadi perkuliahannya sangat ngegas. Buku rujukan persdiff, Dennis G. Zill, suprisingnya sangat bagus. Semua sumber belajarku dari sana. Tidak pernah cari sumber lain.

Materi kuliah ini mencangkup basic persamaan differensial seperti persamaan differensial orde 1 dan dua, hingga persamaan differensial yang memanfaatkan bilangan-bilangan imajiner O_O. Yang berusaha diangkat dari kuliah ini adalah bagaimana memodelkan suatu fenomena alam sebagai sebuah model matematika, bukan cuma sekedar menyelesaikan soal. Berikut contoh soal persdiff. Highly recommended kalau suka math. Matkulnya no coding, pure jawab soal.

contoh soal persdiff

Secara keseluruhan, matkul ini sangat seru. Nilainya bukan lagi masalah dapat A atau tidak, melainkan apakah nilaiku bisa lebih tinggi dari Hocky >:(. Sayangnya nilai akhirku lebih rendah dari dia.

"Exhibition" setiap tugas

Rating 10/10: Mata kuliahnya seru dan segar. Refreshing dari semua matkul coding lain di Fasilkom.
Effort 7/10: Aku suka banget mat dan menurutku materinya sangat menantang. Ditambah lagi gaada temen belajar untuk matkul ini sehingga sebagian besar ilmu kudapetin dengan baca buku rujukan.

Proyek Perangkat Lunak (PPL)

"The real fasilkom" -banyak kating

Dari maba aku sudah banyak dengar tentang kesulitan PPL. Ini satu-satunya mata kuliah 6 sks di fasilkom jadi tidak heran jika bakal sulit. Inti mata kuliah ini adalah full ngoding untuk client beneran. Fasilkom akan bekerja sama dengan klien beneran, bisa dari fakultas lain hingga startup besar untuk ide produknya.

Untuk PPL ini matkulnya mayan padat dan banyak acara. Jadi ada baiknya dipecah jadi beberapa subsection.

Pembentukan Tim

Pengalaman dari blunder SC semester lalu, aku mencoba merekrut orang-orang yang ahli UI/UX dan public speaking untuk mengcarry tim di sisi yang kurang. Pada dasarnya, aku bangun tim yang terdiri dari anak back-end (BE) dan front-end (FE). Untuk BE cukup mudah, aku rekrut tim SC ku kembali (Akbar dan Krisna). Untuk tim FE, aku nanya-nanya temenku dan ketemu Inez yang mau ikut. Ketika PPL diumumkan berlima, Inez mengajak Kirana sebagai FE engineer di kelompok kita. Jadi komposisinya 3 orang FE dan 3 orang BE. Loh kok 6? kelompoknya ber-lima kan? baca kelanjutnya di bawah...



Untuk sistem PPL ini lumayan unik. Tidak ada SIAK war,  melainkan scele war. Kami diminta membentuk kelompok kemudian war kelas di scele dengan perwakilan kelompok. Nantinya kelompok pemenang scele war akan mengisi siak sesuai hasilnya. Setiap kelas memiliki topik berbeda. Ada kelas open source, kelas akademis, kelas new startup, dan kelas growing startup. Kelompok kami dapat kelas akademis. 

Melanjutkan war kelas, ada war topik. Di post pilihan-pilihan topik setiap kelas lalu kelompok diminta untuk memilih (war) topik yang mereka inginkan. Kami mendiskusikannya dan menentukan bahwa kami ingin topik membuat sistem peradilan online yang bekerja sama dengan FHUI. 

Galang: "Aku propose kita pilih e-judiciary ini" (alasan: cewe FH cakep)
Krisna: "Setuju, ini topiknya menantang dan usecasenya banyak"
Galang: "Yesss... exactly ( ͡° ͜Ê– ͡°)"

Kami berhasil mendapatkan topik itu. Ternyata kliennya bapak-bapak dosen FH. Tidak apa-apa, alasanku milih topik itu karena topiknya menantang dan banyak usecase.

Format PPLnya untuk bulan pertama ada guest lecture oleh speaker-speaker dari industri. Guest lecture ini tidak dinilai, sehingga hanya waktu tidur siang tambahan bagiku. Selesai guest lecture masuklah ke coding beneran. Untuk coding dilakukan di gitlab.cs di repository yang telah disiapkan. Total ada 5 sprint dengan durasi sprint 2 minggu.

Kami memilih bahasa Golang untuk back-end, dan Svelte untuk front-end. Go dipilih secara unanimous oleh ketiga anggota backend (Galang, Krisna, dan Akbar), sedangkan Svelte dipilih setelah banyak diskusi. Kami tahu bahwa di frontend, hampir semua memakai React, namun kami ingin nekat svelte karena "keliahatannya keren". Akhirnya kita memutuskan svelte karena alasan tersebut. Keputusan memakai Golang tepat, karena kebanyakan kerjaan kami membuat CRUD API yang sangat mirip. Keunggulan Golang:
  1. Hampir semua librarnya centralized. Encoding json, routing, producer-consumer, dkk sudah ada library pusat.
  2. Compiled. Mudah mempraktekkan clean code
  3. Flexx, banyak yang pake golang jaman sekarang.

Pengerjaan Produk

I just can't take seriously setiap ada mention kaneki kaniko

Pada pengerjaan, kami menggunakan gitlab.cs.ui. Sistem mengerjakannya sudah seperti kerja di kantor. Developer diwajibkan untuk membuat branch, untuk kemudian dilakukan merge ke branch dev. Sebelum di merge, kode wajib di code-review oleh developer lain. Karena kelompokku orangnya flex ilmu ingin kodenya terstandarisasi, kami selalu code review beneran. Pada MR yang bermasalah, bisa sampai ada 30+ komentar. Kegiatan code review sangat ramai saat sprint 1, karena pada sprint ini ketiga anak BE ngodingnya belum koordinasi sehingga gaya kodingnya beda-beda. Kita jadi banyak ribut saat MR untuk nentuin cara terbaik ngodingnya.

Total ada 5 sprint. Pada sprint 1, komposisinya aku, Krisna, dan Akbar ngerjain back-end, Kirana dan Inez ngerjain front-end. Namun, pada sprint kedua aku berpindah jadi rangkap front-end dan back-end (Makanya di awal tadi dibilang ada 3 FE dan 3 BE engineer). Aku yang mau Svelte, jadi aku harus tanggung jawab dong. Ngoding svelte lumayan menantang karena hampir gaada library external. Jadi, hampir semua komponent-komponen, seperti tab component, breadcrumb, dan API hitter kami buat sendiri from scratch

ketika anak BE nyoba ngoding FE

Hasil kodingan svelteku lumayan membanggakan. Pada sprint 3 ke atas, aku lebih sibuk di sisi front-end dibandingkan back-end :O. Ngoding front-end logic itu kaya brain-teaser, bagaimana kita harus buat komponen-komponen yang cohesive (mudah saling pasang), sedangkan setiap komponen punya business logic sendiri-sendiri yang unik. Misalnya:
  1. Tab Form Component: Bagaimana menyimpan inputtan user jika user berpindah-pindah tab?
  2. Breadcrumb Component: Bagaimana jika user mengunjungi halaman via hard-link?
  3. API Fetcher: Bagaimana caranya error handling yang baik
Meanwhile, back-end every week: *Salin CRUD minggu lalu*

derita fullstack dev. Sering ngehang saat ngoding FE. Aku sampai rela beli RAM 16GB untuk menunjang deployment

Setiap dua minggu, ada sprint review. Pada sprint review ini, kami mempresentasikan fitur-fitur yang telah dibuat kepada klien kami, bapak-bapak dosen dari FH. Pada sesi demo, kami mengoperasikan situs dengan perintah-perintah yang dibacakan oleh klien/asdos lain. Aku yang presentasiin produknya. Setiap ada bug, aku play-on aja seolah-olah gaada yang terjadi...

Call me Jean, because im the 'acting' grandmaster

Secara keseluruhan, kami berhasil menyelesaikan semua fitur produk dengan sempurna. Kami ngoding seolah-olah produk beneran dengan membuat produknya scalable juga *ais*.  Bahkan kami ingin menjual fitur keamanan dari produk sehingga pernah rencana audit pen-tester. Tapi gajadi karena nangis liat harganya :(

Penilaian Individu

Fakultas kayanya ngerasa kurang berat kalau PPL ngoding proyek "doang". Jadi ditambah deh unsur-unsur penilaian individu. Dua hal yang dinilai:
  1. Penilaian kualitas kode
  2. Penulisan artikel
Penilaian kualitas kode lumayan straightforward. Setiap dua minggu sekali, kami diberikan penlaian individu tentang beberapa aspek kode yang dibuat, seperti clean code, TDD, dokumentasi, code review, dll. 

anjay dikontak publisher

Penulisan artikel lumayan seru. Setiap dua minggu, kami diminta membuat dua artikel. Serunya, ada penghargaan "best article" buat artikel-artikel terbaik. Sayangnya artikel dan penghargaan adalah kombinasi yang buruk, karena aku menargetkan semua artikelku dapat best article. Efeknya berhari-hari dihabiskan untuk buat best article. Sayangnya, dari 10 articleku, hanya dua yang dapat best article :"(

Ketika dosen ngelike article mu

Ada juga award "man of the sprint". Semacam award untuk highlight orang-orang tertentu sprint itu. Aku jujur gatau kriteria penilaiannnya apa. Tapi aku pernah dapat award ini dua kali lolololol.

2x best article, 2x man of the sprint, 1x product of the sprint
hadiah uang untuk setiap award #PPLCuan

Memes

Pada PPL ini ada sprint retrospective di akhir sprint. Ini tujuannya untuk review bagaimana kerja sprint terakhir ini. Tetapi malah jadi ajang pamer meme.

koleksi meme

Masterpiece Product

nonton stream PPL awards

Masterpiece product adalah penghargaan paling bergengsi di PPL. Ini diberikan ke produk best of the best lah. Aku pokoknya dari awal ngambil PPL harus dapetin award ini. Rasanya bakal nyesel lama gitu kalau gadapet.

Syukurnya dapet. Kita nonton PPL awards di satu gmeet bareng. Gmeet saat pengumuman ini. Kalian bisa nonton momen kelompok kami di sini.

Gonna flex this for a while


meanwhile, live chat

PPL Cuan

Semua penghargaan PPL, baik itu masterpiece product, man of the sprint, dan best article, diiringi dengan hadiah uang. Karena aku dapat 4 award individu (2x best article, 2x man of the sprint) ditambah 1x product of the sprint. Total duitnya... lumayan banyak.

Enam bulan setelah PPL selesai, aku dapat kiriman misterius dari salah satu klien PPL. Isinya headset keren. Mantap, memang PPL ini ajang cuan.

6 bulan setelah PPL masih cuan aja

Panjang juga ya PPL.... Saatnya verdict
Rating 10/10: Kami dapat pengalaman untuk mengerjakan produk dengan klien riil pada matkul ini. Sepertinya sangat sedikit kampus yang mampu mengadakan matkul sejenis PPL. Manfaatkan PPL sebaik mungkin. Penilaian ini bukan karena cuan dari PPL ya...
Effort 10/10: Ngodingnya banyak, ngurus deployment, riset UI/UX, mikirin scalability dan security dikombo dengan membuat 10 artikel. Sebagian waktuku sepertinya habis buat PPL.

Asdos Basdat

ada aja mahasiswa-tachi jaman now

Ini pertama kalinya aku ngasdos 2. Basdat dan AP. Pingin banget ngasdos basdat karena dulu dapet banyak banget manfaat dari matkul ini. 

Kerjaan asdos basdat itu ngadain tutorial dan ngoreksi. Ternyata karena kesibukan PPL, RISTEK, dan hal-hal lain (mostly PPL), aku baru bisa ngoreksi semua pekerjaan selesai UAS. Karena matkul sudah selesai, aku berasa gak guna banget karena feedbackku gabisa dipake mahasiswa untuk belajar :"(. Ini pertama kalinya aku ngasdos matkul yang butuh koreksian, dan ternyata ngoreksi PR butuh usaha dan niat yang sangat tinggi. Setelah ngasdos basdat, aku gamau lagi protes koreksian PR/ujian belum keluar.

Dah ngoreksinya mepet deadline, 50% dibantu asdos lain (Lucky) pula... Ketika aku gabakal kelar meriksanya, aku langsung reach out ke dia untuk bantuin. Masih ada orang baik di dunia ini.

Asdos Adpro (AP)

Dan asdos tersebut adalah saya

In summary: my best asdos experience ever

Pada mulanya aku hanya minat ngasdos basdat doang. Tapi tiba-tiba aku inget bagaimana serunya grup project adpro (cek semester 4) jadi ingin menyaksikan bagaimana lika-liku group project kelompok lain. Aku daftar AP dan keterima. Pertama kalinya aku ngasdos dua matkul.

Melihat daftar asdos, sepertinya asdos AP terbagi dua: asdos senior yang antara sudah lulus atau angkatan 2016 ke bawah, atau fresh meat, angkatan 2018 yang baru pertama ngasdos AP.  Lebih dari setengah asdos AP sudah punya gelar S1. Meski demikian, asdosnya sangat chill. Aku jadi tahu banyak dark secrets pacil dari kaka-kaka senior ini. 

Pada asdos AP, kami ditantang untuk menjadi penulis. Deskripsi soal Adpro itu layaknya novel yang memiliki continuity.  Deskripsi soal yang jelas? oh noo, continuity jelas? its a rule >:(. Ciri utama soal Adpro adalah ada lebih dari 3 paragraf pembuka berisi pure cerita, dilanjutkan dengan subtansinya yang juga dicampur cerita. Pada adpro, mahasiswa ditantang untuk mulai menganalisis permintaan permasalahan, tidak lagi "jawab soal", tapi solve problem selayaknya di dunia nyata. Berikut contoh soal adpro tahunku.

Tentu saja banyak mahasiswa yang protes mengenai format soalnya. Wajar aja karena ini pertama kali mereka dapat bentuk soal yang tidak straightforward. Aku kagum ke kakak-kakak senior, meski setiap minggu masih ada protes, mereka tetap bisa membela bahwa bentuk soal seperti ini wajib dan penting untuk mahasiswa. Overall, ilmu debatku nambah juga.

potret keseruan tutorial AP

Mengingat tahun lalu grup project lumayan keos, tahun ini ide group project wajib di approve asdos terlebih dahulu. Aku memegang 4 kelompok. Aku bisa bilang kalau jobdesc ini sesuai ekspektasi. Aku bisa banyak sharing-sharing pengalaman dan ngeguide kelompok agar dapat pengalaman sebanyak mungkin. Ya aku memang orangnya suka sharing-sharing sih (makanya ada blog) jadi memang cocok.

Asdos "senior" asik, soal-soalnya menghibur, dan otonomi untuk sharing-sharing apa saja, membuat ngasdos AP the best experience. Aku rekomendasikan buat mahasiswa yang suka ngoding dan sharing-sharing untuk mendaftar asdos ini.  

Penutup

Gaada magang, RISTEK sibuk di awal, ngasdos 2x pertama kalinya. Sepertinya memang semester ini fokusnya lebih ke kegiatan akademis. Tetapi itu bukan berarti aku belajar doang. Matkul di fasilkom, apalagi tingkat atas, kegiatannya sangat erat kaitan dengan dunia nyata. PPL kita belajar ngoding produk dengan klien asli, KP kita belajar kerja di korporat, dan DAA belajar riset (iya ini dunia nyata). Aku bisa dibilang orang yang malas baca teori. Tetapi selama semester 6 ini aku tidak pernah merasa ngafal atau baca 'teori'. Semua hal yang kupelajari bisa kukaitkan dengan skill yang akan dipakai di dunia nyata.

Sekian update blognya. Sampai ketemu semester depan~

Comments

  1. Kak aku baru masuk dunia competitive programming ada website yg isinya soal soal beramanfaat ga kak, terus nyari soal rekursi dimana, terus tips untuk jago program gimana kak?

    maaf banyak tanya kak, walau nanti ga menang tapi target ku untuk masuk jurusan Komputer atau informatika stei itb tidak akan pudar

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjadi Maba yang Penuh Ketidaktahuan

UI baru saja selesai UTS tadi, dan UTSnya sangat greget. Postingan sebelumnya sebenernya hanya untuk bilang kalau sekarang aku punya domain, ini postingan yang sebenernya. Jadi kali ini aku bakal buat nyeritain gimana aja sih selama 3 bulan pertamaku kuliah di UI.  Catatan: bukan berarti bakal ada update tiap 3 bulan ya, wkwkwk. Kurang lebih postingan ini jadi karena sangat banyak kegiatan-kegiatan "orientasi" yang aku alami dan sudah terlalu banyak bahan. Aku yakin nanti kegiatan perkuliahannya bakal membosankan dan mungkin saja bakal update 1x pertahun. Kamus: Maba = Mahasiswa Baru. Pacil = Fasilkom. Kutek = Kukusan Teknik (daerah di belakang UI) Kukel = Kukusan Kelurahan (daerah di belakang UI) Detos = Depok Town Square (Nama suatu pusat pembelajaan di Depok) kuis = ulangan PA = Pembimbing akademis (Paling mirip dengan "wali kelas" di SMA) KAMABA Singkatan dari Kegiatan Awal Mahasiswa Baru. KAMABA  dibagi me

Mengikuti ICPC 2019 Bagian 1: Jakarta Regional

Halo, sudah lama tidak berjumpa! Semester ini aku terlalu banyak kegiatan jadi lupa ada blog ini. Jadi, liburan semester ini bakal ada banyak blog-blog yang bakal keluar ^_^. Kali ini, aku bakal nyeritain pengalamanku mengikuti ICPC lagi tahun ini. ICPC,  The International Collegiate Programming Contest  adalah lomba programming yang setiap tahun diadakan. Tentunya aku ikut lagi dong. Apalagi, sudah dibekali ilmu dari matkul TKTPL saat semester 2. Peminat CP di UI lumayan banyak, jadi diadakan seleksi untuk masuk tim intinya. Aku lolos :D. Pembentukan Tim Aku gak perlu mikirin mau ngetim siapa, karena komposisinya sudah ditentukan oleh Pak Denny. Aku dapat tim bareng Kak Norman dan Budi. Aku lumayan seneng dengan timku. Tahun lalu, aku ngetim Kak Norman juga jadi sudah tahu kemampuan masing-masing. Budi, aku sudah sering ketemu saat ngajar di pelatnas 2 dan pelatnas 3 dan skillnya jago, Aku mikirnya dia bakal ngecarry kita, hehe. Oh, kita kebagian regional Kuala Lumpur. Jad