Skip to main content

Fasilkom Semester 3 Bagian 1: Kerja dan Kelompok


Yess! jurnal semesteran is back. Ini tahun yang super sibuk bagiku. Jadi, aku bakal bagi jurnalnya jadi 2 bagian: akademis dan nonakademis. Alasannya biar ga panjang-panjang dan bisa fokus aja sih. Ya, selamat menikmati.

SIAK WAR & Nasib Matkul

SIAK WAR, waktu memilih matkul bagi anak UI.

Bukan galang namanya kalau ga kalah siak war. Waktu war, aku masing magang di OVO. Aku udah double-triple check kalau wifi OVO yang kenceng bisa buka SIAK. Aku sudah rela datang ke kantor sebelum waktu mulai kerja demi war. Tapi, kok siaknya gamau kebuka ya? aku kiranya down. Taunya, temen-temenku bisa. REEEE.

Aku struggle terus selama beberapa menit. Gak bisa-bisa! Oh noo. I saw my life flash before my eyes. Akhirnya, aku kepikiran ganti ke tethering HP dan siak lancar jaya. Tapi apa boleh buat, perang sudah selesai dan aku tidak mendapatkan 5 dari 7 matkul yang aku inginkan.

oof... masa cuma kuliah 6 sks? :"(

Kalah war efeknya jangka panjang. Seminggu aku habiskan membuka website siak & scele untuk mengecek penambahan kapasitas. Dengan segala manuver lihai, aku berhasil mendapatkan 3 kelas lagi sehingga sisa 2 kelas, SDA & PPW yang belum dapet. Mental seorang kalah sudah terbentuk, jadi aku tidak peduli dosen ataupun jadwal, yang penting bisa dapet semua matkul yang aku mau. Aku akhirnya bisa dapat SDA setelah lincah memantau penambahan kapasitas. Kalau PPW? hehe, kuliah dimulai aku masih stuck di 61/60 bro! Aku tetep berjuang dan di hari terakhir add & drop (hari terakhir banget bisa milih matkul), ada 1 orang yang keluar sehingga aku dapat kelas PPW.

"terkadang perbuatan terbaik adalah tidak berbuat apa-apa"

Yup, selama 3 minggu sisa magangku, aku mikirin siak war hanya karena lengah 10 menit! Ingat, jangan kalah siak war ya! Berikut kelucuan dari jadwal yang kudapat:


Setiap hari kelas jam 8...

Kuliah SDA di gedung lama
Racing 10 menit ke gedung baru untuk statprob (kuliah 1 jam)
Balik lagi ke gedung lama untuk lab SDA...

Kesan Matkul

Ya, jadi aku mengambil 7 matkul semester ini dengan 22 sks. Yaitu:

  1. Aljabar Linier
  2. Matdas 2
  3. POK
  4. SDA
  5. Statprob
  6. PPW
  7. Fisdas

Matkul  yang cukup standar untuk semester 3. Tambah statprob aja biar ga gabut & karena suka statistiks. Aku bakal bahas kesan-kesanku di matkul-matkul dulu ya. Oiya, pembahasan pada beberapa matkul mungkin ngegas. Semua ini adalah pendapat pribadiku didasari hal yang kurasakan semester ini. Jadi, aku minta maaf apabila ada yang tersinggung.

Aku tambahin rating tiap matkul deh. Hanya kesan pribadiku terhadap matkul itu.

Aljabar Linier (Alin)


Matkul ini selama 1 semester membahas properti-properti dan operasi pada vektor. Yap, 1 semester cuma bahas vektor. Weits, tunggu dulu! vektor ga cuma yang model (1, 2 3) atau i, j, k seperti yang dipelajari waktu SMA. Aku sendiri milih kelas A karena dosennya Bu KMJ. if you know what i mean

Vektor ternyata adalah sebuah aturan-aturan. Jadi, entitas apapun  yang memenuhi aturan-aturan tersebut dikatakan vektor. Namanya 10 aksioma lah. Tidak usah dibahas disini. Nah, kita belajar berbagai properti dari vektor-vektor, seperti ruang null, inner product (perkalian), vektor eigen, basis vektor, dll. Materi baru setiap minggu. Banyak orang bilang alin ini kaya belajar sulap karena teoremanya aneh-aneh. Tapi, aku selalu buktiin teoremanya jadi ngerasa biasa aja. Lagian, udah industri 4.0 kok masih percaya magic hehe...

Model soal ujian alin ini bervariasi. Pilihan ganda ada, isian singkat ada, benar/salah ada, essai pun ada.  Kalau untuk soal isian singkat & essai formatnya cukup standar lah, dikasih soal terus disuruh jawab. Yang menggelikan itu soal-soal pilihan ganda & soal benar/salahnya. Jadi, biasanya dikasih pernyataan lalu disuruh tentukan jawabannya (pilgan nyilang, b/s tentukan kebenarannya). Ok, biar mudah, ini salah satu contoh soal benar/salah saat kuis:

Diberikan sebuah ruang vektor V, ruang vektor {0} ortogonal dengan V.

Sekilas jawabannya benar, karena ini adalah salah satu definisi. Terkejutlah aku saat tahu jawabannya salah. Penjelasannya?

ruang vektor  {0}-lah ortogonal dengan V.

Yoi, jadi seharusnya 0nya di bold. Artinya vektor 0, bukan konstanta 0. Jumlah soal seperti ini? sangat banyak! Soal begini adalah tipe andalannya Bu Kasiyah. Ada beberapa contoh yang lebih lucu lah. Yang diatas anggaplah sebagai permulaan.

Pemeriksa soal ini saat ada yang salah be like

Aku mengerti semua materi yang diajarkan dosennya, tetapi aku tidak puas. Sepertinya kelas ini memang orientasinya ke teorema-teorema dasar. Oke contoh sederhana: saat bahas vektor eigen, kita belajar definisinya (Av = kv), definisi ruang eigen, dan sifat-sifat vektor eigen (seperti jika v vektor eigen, maka kv juga vektor eigen). Nah, model soal ujiannya hanya diputer-puter dari sini. Contoh (tipe soal benar salah):
"Jika kv merupakan vektor eigen, maka v merupakan vektor eigen"
"Jika ada k dan v dimana Av = kv, maka k merupakan nilai eigen dari A"
"Jika k merupakan nilai eigen dari A, maka k^2 merupakan nilai eigen dari A"
... dan kawan-kawannya

Kalau dianalogikan, misalnya belajar teorema modulo. Diajarin definisi dan sifat-sifatnya aja seperti a mod b = c -> kb + c = a; (a + b) mod c = a mod c + b mod c; Et.al. Dari sini, kita bisa menurunkan hal-hal yang menarik, seperti euler theorem, CRT, discrete log, dll. Nah, pembelajaran alin hanya sampai bagian definisi & sifat-sifatnya saja. Padahal, eigen value sangat luas pemakaiannya, sering ketemu di forum-forum math. Buah hasil yang kudapat dari alin adalah aku tidak akan lupa definisinya saja :(

Kelas ini memakai forum scele secara intensif dan masuk penilaian. Baik Dosen maupun mahasiswa dapat posting pemicu dan akan ditanggapi. Aku secara pribadi jarang ikut pemicunya Bu Kasiyah karena jawaban bagus biasanya sudah diambil (:"v), jadi aku hampir selalu buat thread sendiri yang isinya pembuktian lemma-lemma yang diajarin di kelas. Cukup untuk mengkompensasi lah karena beliau jadi kenal aku. Forum Scele penilaiannya tidak masuk BRP, tetapi dapat digunakan untuk menaikkan nilai.

Perdebatan di forum scele be like:
sumber: XCKD
Kita juga bisa protes apapun di forum scele, termasuk kunci ujian salah. Tetapi, masalah ranting sistem BS/pilgan tadi aku ga berani bilang ke ibunya karena beliau sudah mengajar alin cukup lama. Mungkin sistem itu berguna? tapi bagiku kurang cocok untuk mengukur pengertian terhadap alin.


Flexing untuk ngimbangin rant tadi


bonus meme forum scele
ingat, ada dosen!

Rating 6/10: dosennya bisa ngajar dengan baik, namun materinya kurang di eksplorasi di kelas dan hanya sebatas "teorema-teorema"nya saja. Selain itu sih soal-soal ujiannya lucu-lucu (in a bad way)

Matematika Dasar 2 (Matdas 2)

Kalau yang ini materinya lanjutin matdas 1 semester 2. Kalau matdas 1 kan belajar tentang integral & turunan secara umum, nah disini dijelasin aplikasi-aplikasinya gitu deh. Contoh materinya: koordinat polar, integral lipat, fungsi multivariabel, dll.

Di hari pertama kuliah, dosennya (Bu Aini) nanya "Kalian milih kelas ini karena memang suka pagi atau gimana ya?" sepertinya menyentil kita-kita kaum kalah war. Aku menjawab kalau kelas ini adalah pilihan pertamaku. Ya memang bener, kelas-kelas lain udah overflow saat aku mau ngisi IRS jadi aku cuma bisa ngisi ini. menjilat 100

Format perkuliahannya selasa kelas 2 sks, kamis 1 sks. Satu bab biasanya kelar dalam dua minggu, dan diakhir bab diadain kuis.  Kuisnya durasinya 50 menit dan soalnya 4-5. Terkadang, soalnya kuli jadinya aku sering selesai dekat-dekat dengan waktu habis sehingga tidak ada waktu ngecek ulang yang mengakibatkan sering kena penalti ceroboh. Untungnya penilaian matdas 2 masih baik dan tidak orientasi jawaban akhir.

Awal-awal masuk, aku merasa pelajaran ini mudah, di kelas dengerin dosen bentar, "oh, gitu doang, bisa lah", lalu lanjut main HP. Sebuah kesalahan, kebiasaan manusia menunda membuatku saat kuis harus mengejar materi cukup banyak. Belajar dari pengalaman, aku selalu memperhatikan dosen sehingga saat kuis biasanya santai.

Ada juga nilai keaktifan 5%, jadi total nilai maks matkul ini 105. Nilai keaktifannya dihitung dari jumlah maju kedepan. Nanti formulanya jumlah_maju/jumlah_maks_maju_di kelas. Jadi, kalau misal kamu maju 5 kali, dan orang yang paling banyak maju di kelasmu maju 8 kali, nilai keaktifanmu 5/8 * 100 = 62.5. Aku pikir sistem ini cukup menarik karena bisa kongkalikong. Jadi saat aku memperoleh jumlah maju maksimal (3 waktu itu), aku percaya gaada yang bakal naikin batas atasnya karena gaada untungnya. Yah, lupa kalau ini UI karena ternyata ada yang naikin batasnya sampai maju 5x.. Sekali lagi, aku mensyukuri pilihanku masuk sini karena bisa bebas mengeluarkan jiwa kompetitifku. Its on!

Kalau ujian, kita biasa dikasih bawa 1 lempar notes (aka: cheatsheet) untuk membantu menjawab. Waktu UAS, ada temenku yang ngajak taruhan gini: suit, yang kalah cheatsheetnya dirobek. Ibarat russian roulette lah. Ya, meskipun cuma butuh 52 untuk dapat A, aku tidak mau mengambil resiko yang tidak perlu. Jadi aku menolak. Tapi barangkali ada orang yang membaca ini tertarik untuk mencoba :D.

Untuk materi, aku merasa kalau mau maksimal di matkul ini, harus ngerti notasi-notasi di kalkulus. Seperti apa itu dx, f(x)dx, dst. Jadi kalau matdas 1, kan kita bodoamat dx apaan yang penting solve problem, kalau di matdas 2 ini soalnya kadang cerita. Jadi, mengertikan dasar kalkulus secara menyeluruh, selain membantu di fisdas, membuatku tidak perlu hapal a shitton of rumus.

Ya, gaada yang aneh (untungnya) di matkul ini. Sekian ._. bingung juga sih mau nulis apa lagi disini.

Rating 9/10: Memang aku suka math jadi menurutku matkul ini seru aja. Terutama jadi paham kalkulus setelah ngikutin ini. Yang menurutku agak sayang itu kuis-kuisnya yang waktunya hanya sebentar jadi berasa seperti cepet-cepetan.

Pengantar Organisasi Komputer (POK)

Ini lanjutan PSD. Intinya bahas komponen-komponen dalam komputer. Misal cara komputer eksekusi operasi, cara penyimpanan di cache, ngubah bahasa high level ke low level, dan sebagainya. Dosenku Bu Efi lagi. Aku beruntung kelasnya Bu Efi jadwalnya jelek jadinya aku bisa dapat kelas ini walaupun kalah war.

Kalau untuk kelasnya sendiri, sampai tengah semester kita belajar ngoding di dua bahasa assembly, MIPS dan AVR. Kita belajar cara ngubah bahasa assembly itu ke dalam bahasa mesin. Task ngodingnya simpel-simpel, paling berat sampai looping doang. Rekursi dapat dijelasin, tapi kayanya pada ga ngerti jadi ga di sebut lagi :v.

Setelah UTS, kita belajar teori-teorinya. Seperti bagaimana cara mesin mengeksekusi instruksi (datapath), cara komputer optimasi memori (cache), dll. Aku suka materi yang ini karena jadi tahu cara kerja komputer. Selain itu aku bisa pake teknik-tekniknya untuk optimasi kodingan normalku, h3h3h3.

Karena 3 sks, matkul ini tidak sekuli PSD yang 4 sks. Setiap minggu, ada lab atau pr, tetapi tidak keduanya. Selain itu, labnya tidak buat laporan lagi (hanya ngoding). PRnya juga cukup mudah, ngerjain sendiri sejam-an kelar lah. Yang agak berat mungkin tugas akhir. Jadi POK ini diminta ngoding proyek dalam bahasa AVR berkelompok yang di random. Yah, aku main aman saja dengan memilih proyek ez, lompat kodok sederhana. Kalian bisa cek video kelompokku disini: https://youtu.be/tAq5Jmn0fbE.

Kelompokku mau kerja lah, meskipun aku yang ngoding sebagian besar. Tapi, memang kalau ngoding ginian susah collab ga sih? Proyekku juga sederhana jadi lebih enak ngoding sendiri. Deadline 3 minggu, proyekku 3 jam kelar ^_^. Ada kuis scele juga, bobotnya kecil dan berfungsi sebagai nilai bonus.

Ketika mengeluh kerjaan lebih banyak, look at this...

Kalau masalah pacing materi, menurutku lumayan lambat, tapi sepertinya pas untuk masyarakat umum. Biasanya, Dosennya membutuhkan 15 menitan untuk menjelaskan satu subtopik kecil karena memberikan contoh-contoh dan mengajak latihan. Padahal, aku satu menit sudah mengerti tanpa perlu banyak contoh-contoh. Perbandinganku dengerin : main HP di kelas ini mungkin 1 : 6.

Not bad lah untuk orang yang jarang dengerin...

Secara keseluruhan aku suka tertarik dengan matkul ini. Bahasannya yang tidak wajar ini angin segar dari ngoding biasa/math lah :).

Rating 9.5/10: Materinya seru, dosennya bagus, tetapi bagiku pribadi pengajarannya terlalu banyak ke contoh-contoh jadi aku keseringan main hp di kelas. Tapi karena banyak yang ok jadi kayanya ini cuma aku.

Struktur Data & Algoritma (SDA)

Yang ini bahas algoritma-algoritma. Bahasannya beragam dari dynammic programming sampai graph theory. Karena aku TOKI jadi bisa santai di matkul ini karena sudah kupelajari semua selain B+Tree. Nah, pas materi B+Tree, aku sakit jadi tidur doang di kelas x(. Aku baru belajar B+tree h-1 uas (ealah, sks).

Kalau suasana kelas terbagi dua. Bagian depan tenang, bagian belakang ribut banget. Jadi aku selalu booking di depan biar ga ribut aja ._. Aku gabisa komen banyak tentang gaya ngajar dosen karena biasanya kelas SDA adalah waktu untuk mengerjakan tugas lain bagiku.

Penilaian SDA cukup banyak. Ada Worksheet (lab) dengan bobot yang cukup tinggi (2%) per-lab. Ada kuis, ada TP, dan sebagainya. Worksheet dan TP sistemnya mirip-mirip DDP lah. Cuma kalau SDA gaya ngoding ga dilihat karena dinilai grader (automatis).

Seperti yang dijelaskan pada bagian siak war, Jadwal SDAku cukup lucu. Kuliah SDA, lanjut kuliah statprob di gedung baru (gedung berbeda), lalu 10 menit kemudian balik lagi untuk mengerjakan lab. Yap, aku selalu telat ke labnya meskipun racing naik motor. Awalnya Igo selalu rutin numpang aku, tapi akhirnya dia menemukan metode baru, sepeda gowes. Karena aku telat, aku selalu dapat kursi terdepan di lab.  SDA nilainya langsung keluar saat submit, ada serunya gitu loh liat nilai orang lain keluar. Sayangnya aku di depan >:(

 Temen-temenku pada di kelas lain semua jadi aku bisa dibilang beda sendiri di SDA-B.. Maklum, kalah war. Actually ada Adrian sih, tapi dia sukanya duduk di tengah, NOPE >:(. Yah, jadi mohon maaf kepada penghuni baris depan yang kuganggu yah :"( Terutama buat Glenda yang sabar jawab "tadi dijelasin apa ya?"ku karena aku jarang banget merhatiin di kelas...

Kalau masalah soal, menurutku kualitas soal lab bagus. Soal biasa sudah terdefinisi dengan jelas, difficulty pas lah. Kadang malah aku nanya-nanya gajelas di lab padahal jawabannya udah ada di soal. Beda halnya kalau TP. TP soalnya panjang minta ampun. TP1 saja berkasnya 17 halaman padahal intinya DP Coin Change :). Constraintnya juga terlalu banyak yang "maksa banget" pakai yang dipelajarin di kelas. Padahal kan tinggal bilang "wajib pake blablabla" ewkwkwk. Selain itu TP bagus kok. Kadang TCnya salah, tapi biasa asdosnya cepet merbaikinya.

Asdos: "1 <= N, Q <= 1000? nope! saya edgy"
Yang biru imut banget dah :"v

Aku izin UTS SDA karena ikut ICPC. Ternyata, soal susulannya lebih susah. Ngodingnya dua soal, dan soal keduanya bisa dijadiin soal CP. Apakah karena yang nyusul anak ICPC doang? sepertinya tidak ._. UTS SDA asli soal ngodingnya cuma implement quicksort (katanya).

Rating 9/10: Menurutku sistemnya sudah bagus. Kadang TPnya saja yang TCnya tidak jarang salah. Ditambah constraint TP yang panjang-panjang :")

Statistika & Probabilitas (Statprob)

Level fatalitas dari salah penyebutan kata dari berbagai matkul. 

Ini kelas yang aku sodok semester ini. Intinya bahas statistika & probabilitas (you dont say). Dosenku Bu Laksmita. Beliau cukup ketat masalah waktu, telat 20 menit gaboleh masuk.

Yang dibahas seperti sampling, random variabel, uji hipotesis, dkk. Random variabel ada banyak, seperti hypergeometric, bernouli, Poisson (meme diatas), dan masih banyak lagi. PR matkul ini hanya 4 dan dapat dikerjakan dengan cepat. Yang berat mungkin tugas kelompok dimana harus buat suatu analisis statistik. Aku sekelompok dengan Krisna, Darian, dan Yusuf. Padahal kita mulai sampling paling awal banget, tapi ujung-ujungnya ngelarin makalah deadliner juga X(, dasar sifat manusia.

Untuk materi sendiri, aku sebenernya tidak dapat "ilmunya". Biasanya dikelas hanya dikasih rumus yang hanya tinggal dipakai ketika menjawab soal-soalnya. Jadi, aku tidak bisa mensinintesiskan ilmunya. But hey, nilaiku tinggi :D.

Ya, gaada yang aneh di matkul ini sih. Lanjutt

Rating 8/10: Penjelasan dosennya sangat jelas. Tetapi aku merasa kuliah statprob ini sebagai kuliah "Masukkin rumus" jadi aku kurang bisa sintesis materinya ke skillsetku.

Perancangan & Pemrograman Web  (PPW)

Matkul ini merupakan momok menakutkan bagi mahasiswa semester 3. Sepertinya sudah tradisi bagi kating-kating untuk menebar ketakutan mengenai matkul yang satu ini. Intinya bahas tentang ngoding di web. Ini matkul pertama yang menurutku memberikan kesan developing beneran. Terutama, pakai git.

Ini kelas yang aku baru dapat jatah di hari terakhir bisa mengganti IRS, sangat mepet! jika saja tidak dapat, maka aku harus merombak total jadwalku. Terimakasih untuk seorang budiman yang telah keluar dari kelas PPW B :D.

Dosen kelasku ada 2 yaitu Bu Iis dan Bu Naya. Sebenernya dosen pada PPW tidak begitu ngaruh karena PPW pada dasarnya eksplorasi sendiri. Mungkin ngaruh di ngasih motivasi untuk eksplorasi?

She: dosen

Saat minggu kedua kuliah, ada 3 orang yang dipanggil untuk menjelaskan tugasnya. Dua orang pertama webnya mirip dengan web kanan diatas. Orang terakhirnya aku. Ya, webku seperti yang terlihat. Dosen lalu meminta feedback ke mahasiswa yang hadir:

Dosen: "Untuk web pertama, apa saja baik dan buruknya?" 

Dosen: "Untuk web kedua, apa saja baik dan buruknya?"

...

Dosen: "Untuk web ketiga ini, apa saja buruknya?"


Ya, aku menyebut diriku kaum 0/1 tulen. Seni? zero skill. Aku di fase acceptance, aku menerima bahwa aku tidak akan bisa desain dan fokus mengembangkan hal-hal yang aku bisa saja. Aku tak menyangka bakal ketemu matkul desain pada fase ini di hidupku. PPW ini setiap minggu ada tugas yang disebut "story". Intinya kita harus mengerjakan sesuatu lalu buat laporan. 4 story pertama berdarah-darah bagiku karena berhubungan dengan desain.

Semua guru seniku waktu sekolah sering memberikan jargon "desain penting". Biasanya kalau aku counter "kan bisa minta orang lain?" jawabannya pasti "biar mandiri". Tapi kan manusia mahluk sosial. Kenapa aku harus bersusah payah untuk menjadi mediocre di sesuatu kalau waktu yang sama bisa kupakai untuk jadi professional di hal lain? Di PPW inilah saatku membuktikan bacotanku dulu! Beruntung ada temenku yang ngerti desain jadi biasa aku bombardir pertanyaan berikut:

"fontnya gimana?"
"warnanya udah bagus gini? apa kurang 'ungu' ?"
"warna font?"
"warna garis di tabel?"
"kalau warna garisnya kalau pake #802bb1 cocok ga?"
Pokoknya semua unsur visual aku tanya deh :)

Aku senang karena mulai story 5 seterusnya, fokusnya ke backend. Desain? hanya pemanis. Saat inilah aku mulai menikmati PPW, seolah-olah PPW menjadi gampang :D. Menurutku tugas-tugas ngoding mingguannya simpel, penambahan fiturnya ringan dan biasanya variasinya jarang. Kalau stuck tinggal google "how to X django" kelar. Kadang aku juga liat repo-repo temen-temenku untuk bandingin solusi. Maklum kadang suka overthinking.

PPW ada tugas kelompok juga, buat sebuah web bertemakan industri 4.0. Lumayan lah belajar gelud di git. Untuk kelompokku bisa memakai git dengan branching dll jadi ga terlalu gelut. Aku saranin bagi yang baca belajar git deh kalau ada proyek kelompok. Sangat membantu :)

4 fitur, 1 kelompok ber-empat
"Galang, akhirnya kamu buat yang mana aja?"
"yes"

Menurutku PPW gak seserem yang dibondong-bondongkan. Ingat aja 3 sks itu bukan cuma 3 jam kelas, tapi juga 6 jam belajar mandiri/lab. Dalam kasus ppw ini, 4 jam sudah dipakai untuk kelas/lab, sehingga sisa 5 jamnya buat mengerjakan story. Kalau kalian baca dokumentasi dulu baru ngoding, seharusnya bakal kelar lebih cepat dari itu sih. Jadi, kurangilah googling "how to X in django" dan perbanyaklah googling "django X documentation" :)

oiya, kalian bisa mampir ke gitlabku untuk kode-kode story ppwku. Atau kalau males run sendiri, mampir ke story terakhirku.

Rating 7.5/10: Aku belajar banyak di PPW ini. Menurutku topik-topiknya sudah cukup luas dan cocok untuk di eksplorasi sendiri. Yang aku sayangkan hanya penilaiannya tugas yang subjektif dan beberapa soal-soal ujian yang subjektif juga (e.g: apa yang pertama dilakukan ketika blablabla?). Selain itu kelompok milih sendiri dong :(

Fisika Dasar (Fisdas)

Fisika? kok ada fisika? :(

Ini matkul wajib rumpun saintek, jadi karena fasilkom termasuk, setiap mahasiswa wajib mengambil kuliah fisdas. Topik utamanya hanya dua: mekanika dan fisika listrik. Kedua topik yang aku lemah saat SMA. Ditambah lagi sekarang fisikanya dikombo dengan kalkulus. Mantap deh.

Penilaiannya biasa aja. 30% UTS, 30% UAS, 15% PR, 15% kuis. Tetapi, dosenku yang sepertinya hanya mengecek jawaban akhir saja membuat penilaian tesnya jauh lebih susah. Aku yang biasa salah di komputasi seperti sqrt(16) = 16 kena banyak sekali pengurangan. Minimal 10 poin lah berkurang dari kesalahan seperti itu. Yang bikin aku yakin cuma cek jawaban akhir doang: saat kuis ada soal yang temenku jawab 1/2 * sqrt(2) dimana kunci jawabannya 1/sqrt(2); disalahin dong sama dosennya :D

soalnya essay...

Semua itu ditambah lagi gabisa fisdas. Kalau di kelas sendiri, dosennya menjelaskan seperti kita sudah tahu materinya. Kalau gitu, buat apa dong belajar fisdas lagi? -_-. Kadang-kadang aku memilih bolos kelas untuk belajar sendiri di perpustakaan. Toh sama-sama belajar fisdas kan?

Pernah juga terjadi.
Ruangannya sebelahan dengan kelas. Sayup-sayup masih terdengar kirchoff

Kombinasi dosen dan memang aku yang gabisa fisika, fisdas aku nobatkan sebagai matkul tersusah bagiku semester ini.  Ini mata kuliah pertamaku di fasilkom yang aku secara eksplisit minta tolong temenku untuk belajar bareng. Terkadang bahkan bisa dari jam 6 sampai jam 10 malem belajar materi fisika listrik. Aku juga rajin ngerjain soal-soal di buku Halliday terutama yang ditandain bintang-bintang. 

UAS diminta gambar struktur mekanisme yang menerapkan elektro listrik
Aku gahapal contoh-contoh di kelas jadi gambar arsitektur komputer POK (actual guna matkul)

Ada kejadian sangat lucu yang rasanya sayang kalau disapu dibawah karpet begitu saja. Saat UAS, pada mulanya nilai maksimalnya 130. Nah, saat berkas-berkasnya sudah selesai dinilai, menurut dosen nilai-nilainya bagus-bagus, sehingga nilai UAS semua mahasiswa dikurangi 30.

ada juga kelas yang dikali 100/130
tidak konsisten dah antar kelas

Apakah materi fisdas kepakai di ilmu komputer? menurutku kepakai, tetapi hal-hal yang dipakai nanti bakal diajarkan lagi di matkul ilkomnya. Jadi menurutku matkul ini tidak relevan.

Rating 1/10: Menurutku satu-satunya hal baik dari matkul ini adalah tidak ada lanjutannya (fisdas 2). Aku senang sekali kelas ini sudah berakhir.

Kegiatan Akademis Lain

Selain kuliah, aku juga mengikuti kegiatan akademis lain.

ICPC Regional 2019

Yup, aku masih ikut lomba Competitive Programming. Blognya sudah rilis. Silahkan dibaca disini

Les Bahasa Jepang

Ah yes, sebuah konspirasi. Waktu semester 3 berjalan, yang tahu kebenarannya cuma anak-anak BEM Keilmuan dan temen-temen deket. Sepertinya sudah boleh dibongkar. Aku tidak mengambil kuliah bahasa jepang di FIB, melainkan les diluar. Aku butuh ini karena mau exchange ke Jepang tahun 2021


Loh? loh?! kok bohong? Jangan bakar aku dulu :"(. Jadi lesnya itu di sawah besar kamis jam 6 - 9 malam, tidak ada jadwal lain (kecuali mo nunggu 6 bulan). Setelah aku crosscheck jadwal dari angkatan quanta ilkom, asdos alin, dan kakak-kakak senior member RISTEK DS (ya aku ikut, bakal dibahas di bagian 2), ada peluang sangat besar bakal diadakan asistensi alin atau kelas DS jam segitu. Aku dapat pengalaman tidak mengenakkan saat semester 2 yang membuatku menyimpulkan orang-orang disini cenderung memandang sebelah mata kegiatan diluar UI jadi ada kemungkinan bodoamat dan tetap mengadakan acara pada jam tersebut. Kuis Alin bisa diadakan saat asis jadi tidak bijak skip (alasan lain gasuka alin) sedangkan DS adalah hal penting bagiku. Jadi, terpaksa deh bohong sedikit. Aku berharap tidak ada yang dirugikan dari ini. Pada akhirnya, masing-masing menemukan jadwal kok. Asis alin ada yang jumat siang, class DS jadinya senin dan aku tetap bisa belajar jepang buat exchange nanti.

Phew, sekarang bisa bahas sedikit tentang kegiatannya. Aku les di Evergreen, Sawah Besar, Jakarta. Kalau naik kereta dari UI kira-kira sejam lah. Jadi jam 5 sampai jam 10 malam kira-kira. Aku milih tempat ini karena dapat banyak rekomendasi dan juga marketingnya yang bilang bahwa kursusnya di desain untuk orang "super-sibuk" alias punya sedikit waktu untuk belajar basjep, cocok dong untuk mahasiswa 22 SKS + 4 organisasi :D. Alasan lain adalah karena total belajarnya "hanya" 2 tahun yang dibagi menjadi 4 level. Jadi lebih cepat daripada FIB yang 10 level (masing-masing 1 semester). Kalau untuk biasanya sendiri menurutku terjangkau, 2.3 juta untuk 1 level.

Jepang punya 3 aksara: hiragana, katakana, dan kanji. Untuk level 1 ini, semua pelajarannya murni menggunakan hiragana, setiap minggu kita belajar 10 huruf baru. Weits, tapi belajar hurufnya hanya sejam doang. Sisanya diisi dengan pelajaran tata bahasa dan percakapan bahasa jepang. Walaupun jargonnya untuk orang "super sibuk", ternyata bagian ini lumayan cepat! aku sering keteteran mengikuti dikelas namun aku tak segan bertanya. Sepertinya banyak yang kena "seleksi alam" karena ini dan peserta yang awalnya 30 orang hanya tersisa 7 orang di akhir level 1 (4 bulan kemudian). Tetapi senseinya jelas dan semua materinya masuk ke otak.

Sepertinya vocabnya tidak mengacu ke JLPT. Terkadang ada vocab-vocab bukan N5 yang muncul. Total aku dah belajar 1000+ kata lah. Kalau selama level 1 ini sudah belajar sampai kata kerja jadi sudah bisa ngomong banyak lah. Sekarang kalau nonton anime slice of life aku bisa ngerti 10%. Lumayan kan? katanya memang level 1 itu cuma "pemanasan" doang.

Ada 3 buku pelajaran yang dipakai. Buku kana (aksara jepang), buku pelajaran utama, dan buku cerita-cerita jepang. Buku ceritanya asik sih, itu kumpulan cerita-cerita dalam bahasa jepang, bikin cepet ngerti.

penampakan bukunya

Ada ujian kenaikan ke level berikutnya. Ini mungkin gagal karena percuma naik kalau gabisa ngikutin. KKMnya 60, lebih tinggi dari UI. Aku dapet 83, A- lah XD.

Ya, aku masih cupu. Jadi para wibu akut tolong jangan ajak aku ngomong nihongo. Palingan aku balas "nihongo NO, eigo OK".

Ngajar DDP0

Waktu liburan semester 2 angkatanku ngadain acara ini. Acara ini bertujuan untuk memberi gambaran koding ke maba-maba yang belum pernah ngoding sebelumnya. Awalnya aku tidak mau daftar karena magang di OVO (Jakarta) dan mengabaikan acaranya yang sudah sebulan berjalan. Namun ternyata pertemuannya hanya sekali seminggu, aku jadi berminat dan akhirnya mendaftar dan dapat batch anak SBM. Aku ngajar 8 maba, berdua dengan Adrian.

penampakan kelompok

Walaupun untuk yang belum pernah ngoding, ternyata di kelompokku ada anak OSN dan TOKI :"(. Tetep saja aku jelasin dengan asumsi baru belajar. Pertemuan hanya 4x dan materi hanya sampai exception dan fokus ke ngoding saja. Aku biasanya nulis kode-kode dan jelasin maksudnya. Karena peserta kelompokku banyak, layar laptopku aku livestream jadi pesertaku bisa ngeliat di layarku di youtube secara live :D


Kalau dari acara, tidak ada masalah (sepertinya). DDP0 ini acara pertama dimana aku bisa kenalan dengan maba. Welmab tidak dihitung >:(.

Ngasdos DDP1

kelakuan asdos-asdos kelas D

Aku diterima asdos DDP. Belum puas kalah di SIAK WAR, tiba-tiba jam 6 sore ada email kelas war. Jadi asdos boleh memilih kelas mana yang mau diasdosin. Nah, saat itu aku lagi gojek ke stasiun,  nitip Nadip isiin.  Kebetulan, Nadhip, Akbar, dan Adrian juga keterima. Pas deh kami berempat mengasdos 1 kelas, kelas D. Yey, menang sebuah war :D.

Asdos DDP ini tugas-tugasnya kira-kira membuat soal lab, mengawas lab, memeriksa lab, dan demo TP (tugas pemrograman). Menurutku daya tarik paling kuat itu demo TP sih. Demo TP itu nanti mahasiswa akan menjelaskan kodenya ke asdos. Karena aku introvert, seneng aja ada waktu khusus untuk interaksi dengan maba.

pingin jadi asdos seperti apa sih?
sumber: Post di IGku

Anti Plagiarisme

Yah, aku punya pengalaman traumatis yang membuatku ingin menghapus plagiarisme dari dunia ini. Bisa simak side story dibawah ini:

sumber: Post di IGku

Ya, aku orang yang benci plagiarisme. Aku senang sekali karena elemen DDP1 ini sepemikiran denganku. Dosen menindak tegas plagiarisme dan koordinator asdos mendukung pengecekan plagiat.
Asupan meme plagiat kelas D.
Masih banyak, tapi ini dua yang mencolok

Buat soal Lab

Asdos DDP be like

Terkadang asdos kelas kami dikasih kesempatan. Buat soal ini bisa menghasilkan "log" yang banyak. Namun, pekerjaan ini beresiko tinggi. Soal terlalu susah? siap-siap disantet maba, wqwqwq. DDP kan 4 sks, berarti 4 jam kelas, 2 jam lab, 6 jam belajar mandiri/nugas. Kami berusaha memberitahu ke maba, namun sepertinya masih banyak yang ngeyel "gak semua orang bisa koding", aku selalu bales "tapi semua orang bisa belajar koding".

Soal lab tidak perlu sampai 6 jam belajar mandiri untuk dimengerti. Asal merhatiin dikelas & nyoba-nyoba dikit seharusnya bisa. Terkadang, kami bahkan memasukkan soal-soal di slide kelas dan lab masih di extend. Alasan seorang maba? "Ga semua orang merhatiin dikelas". Gini-gini sebenernya pingin balas "ga semua orang harus lulus" sih. sabar... sabar...

Tips Akademis

Gila! ini part 1 saja sudah puanjang! gimana part 2 nanti? :"). Oke berikut pelajaran berharga yang aku dapat dari semester 3 ini. Kalau semester 2 lalu aku wing-it dan nyaris keteteran di akhir-akhir semester. Semester 3 ini aku maju dengan strategi yang mantap. Berikut pelajaran yang kudapat dan kuterapkan di semester 3 ini.

Membuat Catatan

Dosen: "Mana catetanmu?"
Galang: "disini bu!" *nunjuk ke kepala*
Top 10 moments taken before disaster

Semester 1 & 2, aku yolo dengan tidak membuat catatan sama sekali (gapunya buku catetan juga). Fine-fine saja sebelumnya. Tapi di penghujung semester dua aku mulai keteteran dililit sirkuit PSD, dihajar teorema-teorema matdas, dan dituntut hukum-hukumnya MPKT A. Yah, di kelas tak jarang aku sakit kepala (secara literal) karena mengingat semuanya di otak. Maunya mulai nyatet di akhir-akhir semester 2, tetapi rasanya tanggung jadi aku mulai semester 3 saja :D.

Semester 3 aku mulai nyatet. Beli binder beserta kertasnya 200 lembar. Dengan mencatat, aku bisa menuliskin poin-poin pentingnya saja diantara lautan kata-kata pada slide dan omongan dosen. Lembar catetanku juga ga banyak, paling banyak di kuliah POK dengan total ~20 lembar sampai akhir semester (mostly karena gambar sirkuit & code assembly).

Yang paling penting, aku telah menghilangkan beban mengingat di otakku dengan mencatat. Aku tidak perlu terus-terusan mengulang materinya di alam bawah sadar. Lupa? tinggal tengok catetan. Aku tidak lagi takut lupa seperti Voldemort takut mati (ya, dulu seperti itu).

Mendekatkan Diri Dengan Kelompok 

Ah, kerja kelompok yang di random. Mimpi buruknya orang ambis. Diantara temen-temenku, sering sekali mereka mengeluh harus carry kelompoknya sendirian. Caraku agar kerja kelompok tidak berubah menjadi "1 kerja sisanya kelompok" adalah dengan mendekatkan diri (bonding) dengan kelompok. Maksudnya, aku berusaha akrab dengan kelompok-kelompokku. Hasilnya, kelompok "kami" mau kerja. 

Efek samping dari strategi ini adalah aku gabisa produksi meme stress karena kerja kelompok...

Penutup

Waw, akademis kelar! phew ini lebih panjang dari yang kuduga. Semester 3 menurut banyak orang adalah semester yang susah. Tapi, menurutku pribadi semester ini lumayan seru. Mungkin karena aku suka matematika dan ada 5 pelajaran yang matematika-esque. Nilai-nilaiku juga jauh lebih baik dari semester 2. Mungkin juga karena aku mulai membuat catetan. Intinya, catetan itu penting guys.

Anyway, sampai ketemu di bagian 2 ya. Aku bakal bahas kegiataan non akademisku semester ini.


Comments

  1. Wah setuju banget tuh yang matdas 2. Kalo dari pengalaman gw sih, gw sempet ngecek ulang waktu quiz-quiz yang materinya tuh sebelum UTS (review integral, integral tak tentu). Yang setelah UTS (Diferensial banyak variabel, Integral lipat) nah itu nguli banget dan membutuhkan ketelitian.

    Sama kalo bisa nanti ada koordinasi gitu di kelas buat nilai keaktifan. Jangan sampe ada yang maju lebih dari satu soalnya nanti satu kelas bisa-bisa dapet nilai bonus semua hehehe

    BTW semangat lang buat dapetin exchangenya! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya masalah koordinasi gitu "optimalnya" memang koordinasi. Aku juga awalnya mikir bakal ada koordinasi seperti itu.

      Tetapi koordinasi itu membunuh settingan akademis. Sepertinya anak-anak fasilkom masih ambis jadi tidak seru jika "dibatasi" semangatnya. Tapi kita gatau untuk kedepannya gimana.

      Terimakasih pendapatnya

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjadi Maba yang Penuh Ketidaktahuan

UI baru saja selesai UTS tadi, dan UTSnya sangat greget. Postingan sebelumnya sebenernya hanya untuk bilang kalau sekarang aku punya domain, ini postingan yang sebenernya. Jadi kali ini aku bakal buat nyeritain gimana aja sih selama 3 bulan pertamaku kuliah di UI.  Catatan: bukan berarti bakal ada update tiap 3 bulan ya, wkwkwk. Kurang lebih postingan ini jadi karena sangat banyak kegiatan-kegiatan "orientasi" yang aku alami dan sudah terlalu banyak bahan. Aku yakin nanti kegiatan perkuliahannya bakal membosankan dan mungkin saja bakal update 1x pertahun. Kamus: Maba = Mahasiswa Baru. Pacil = Fasilkom. Kutek = Kukusan Teknik (daerah di belakang UI) Kukel = Kukusan Kelurahan (daerah di belakang UI) Detos = Depok Town Square (Nama suatu pusat pembelajaan di Depok) kuis = ulangan PA = Pembimbing akademis (Paling mirip dengan "wali kelas" di SMA) KAMABA Singkatan dari Kegiatan Awal Mahasiswa Baru. KAMABA  dibagi me

Mengikuti ICPC 2019 Bagian 1: Jakarta Regional

Halo, sudah lama tidak berjumpa! Semester ini aku terlalu banyak kegiatan jadi lupa ada blog ini. Jadi, liburan semester ini bakal ada banyak blog-blog yang bakal keluar ^_^. Kali ini, aku bakal nyeritain pengalamanku mengikuti ICPC lagi tahun ini. ICPC,  The International Collegiate Programming Contest  adalah lomba programming yang setiap tahun diadakan. Tentunya aku ikut lagi dong. Apalagi, sudah dibekali ilmu dari matkul TKTPL saat semester 2. Peminat CP di UI lumayan banyak, jadi diadakan seleksi untuk masuk tim intinya. Aku lolos :D. Pembentukan Tim Aku gak perlu mikirin mau ngetim siapa, karena komposisinya sudah ditentukan oleh Pak Denny. Aku dapat tim bareng Kak Norman dan Budi. Aku lumayan seneng dengan timku. Tahun lalu, aku ngetim Kak Norman juga jadi sudah tahu kemampuan masing-masing. Budi, aku sudah sering ketemu saat ngajar di pelatnas 2 dan pelatnas 3 dan skillnya jago, Aku mikirnya dia bakal ngecarry kita, hehe. Oh, kita kebagian regional Kuala Lumpur. Jad

Jurnal Fasilkom Semester 6: Konteks

Halo lagi, Ketemu lagi di blog semesteran ini. Kali ini aku mau ceritain gimana sih aku menjalani semester 6 di Fasilkom UI. Kondisinya masih pandemi, jadi kegiatan perkuliahan masih full online. Pada semester ini, kalian akan ketemu dengan satu-satunya matkul di Fasilkom yang kuambil di tiga semester . Sebelum-sebelumnya kegiatanku selalu sibuk yah :| Semester 3 ngambil 22 sks + 3 organisasi + asdos Semester 4 ngambil 22 sks + PIC compfest + asdos Semester 5 ngambil 17 sks + part-time Bareksa + asdos Waduh semester 6 sibuk apa aja nih? -_-, semester 6 ini aku: gak ngambil sks banyak (dibawah 20) gak part-time/full-time gak ikut kepanitiaan lagi, apalagi jadi ketuanya gak ikut kegiatan external "Wah Galang mau santai?" tujuannya begitu :( Pingin sekali-sekali ngerasain gabut jadi aku menghindari hal-hal yang potensi sibuk, aku bahkan resign dari part-timeku karena ingin fokus akademis.  Sayangnya sepertinya aku magnet kesibukan, berasa gak tenang aja kalau ada waktu gabut. Ba